Kamis, 16 Juli 2020

AMBISI _ CERPEN

Harti berjalan ke arah lobby. Dia melihat temannya Mimi sedang menulis agenda kegiatan hari itu. Harti melongok kesal.
Huh dasar sok rajin. Pagi _ pagi sudah menulis. Harti berpikir mungkin Mimi ingin dipuji bos mereka.

Istirahat siang Harti makan dicafe dekat kantor . Mimi tidak pernah pergi ke cafe. Mimi selalu bawa bekal dari rumah. Mimi tidak pernah berlama _ lama menggosip dicafe.

" Mimi, pekerjaan hari ini beres? " tanya Harti. " Ya , saya sudah selesai." " Bagus itu jangan lelet." " Tidak , insya Allah tepat waktu." " Ya, baguslah."

Mimi belum pulang karena masih ada satu tugas yang besok harus dikirim. Harti dan rekan_ rekannya sudah pulang. " Pulang dulu , Mimi." " Ya, kerjaanku sudah selesai." Mereka berpamitan. Hanya Harti yang tidak pernah pamit kepada Mimi. Harti berpikir dia dan Mimi sama derajatnya.

Harti merasa resah Mimi belum pulang. Harti tidak mau posisi dia sebagai sekretaris akan dipegang oleh Mimi.
Harti mulai memfitnah. Dia berusaha membunuh karakter Mimi didepan teman _ temannya, dimata bossnya. Harti mulai membuat status di WA, Insta, Tweeter, Face Book , Tik Tok yang semuanya diarahkan untuk merendahkan Mimi.

Mimi terkejut ketika dia membaca status Harti di WA " Pamer Kerja Demi Atasan co
Yakkk". Sehari setelah dia lembur. Mimi tifak mau menanggapi. Dia bersih diri.
Mimi selalu tidak peduli apapun yang orang lain kerjakan terhadap dirinya. Hati Mimi bersih, ucapan dia terjaga, perilaku Mimi terpuji.
Teman _ teman mulai membentaci Mimi. Mereka sudah terhasut dengan gosip yang disebarkan Harti. Mimi kini seorang diri. Dia berusaha baik tapi ditolak. Dia mendekat tapi dijauhi. Dia diam pada akhirnya.
Mimi melihat saja apa yang mereka perbuat kepadanya. Mimi iklash. Dia selalu dekat dengan Allah.

" Mimi kamu saya hentikan." " Ya, bapak mohon maaf kalau ada kesalahan."
Mimi keluar dari kantor yang telah berpuluh  _ puluh tahun dia anggap sebagai keluarga dan rumah sendiri. Mimi menangis. Dan diantara puluhan karyawan tidak ada satupun yang mendekat dan menyalami bahkan mengucapkan selamat tinggal. Mimi menangis dan terluka dalam hati. Entah ambisi apa yang ada dikepala temannya. Mimi sendiri tidak pernah memiliki secuilpun ambisi jahat.
Mimi berlalu.
Mimi pulang dia kerumah. Keluarganya menanti dengan sambutan hangat dan menenteramkan.

Dua tahun kemudian.
Kantor itu melaksanakan gathering. Kantor Mimi dirombak dengan lebih bagus. Lebih mewah. Acara demi acara berlalu. Banyak sekali karyawan dan undangan tokoh _ tokoh penting hadir. Mimi masuk keruangan. Hadirin berdiri menyambut kedatangannya. Ternyata kantor itu telah dibeli oleh Mimi . Semua terpana.

Penulis
Prihariyani,S.Pd.,M.Hum.
SMPN 3 Mranggen
Demak
Jawa Tengah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LEBARAN _ CERPEN

 Pagi yang cerah tanggal 2 Mei 2022. Hari pertama lebaran tahun 2022. Pandemi covid sudah berlalu. Hari yang dinanti banyak umat muslim di d...