Anak - anak berlari keluar karena hujan. Mereka adalah anak - anak ditepi pantai kota Semarang.
Senang hati anak - anak karena bisa bermain bebas dengan teman 2 nya. Tapi tiba - tiba petir menyambar.
anak - anak kalang kabut. Mereka langsung masuk ke sebuah rumah kosong. Hujan bertambah lebat dan sore menjelang tetapi anak - anak tidak berani keluar mereka takut dengan petir. Bertiga Hendra, Kusuma dan Jaya tertidur. Tiga jam berlalu.
Orang kampung gempar. Orang tua ketiga anak itu bingung. Mereka mencari kesana kemari dan bertanya - tanya. Ibu mereka menangis dirumah , ayah mereka ada yang belum pulang. Mereka mencari bersama - sama. Tetapi usaha mereka sia - sia.
Pulang dengan tangan hampa. Malam semakin larut , anak - anak terbangun. Mereka berlari keluar tetapi tidak bisa menemukan jalan pulang. Perut mereka lapar. Mereka terus berjalan , Jaya menangis karena ingat ibunya. Hendra dan Kusuma menguatkan Jaya. Tiba - tiba mereka mendengar suara orang bercakap - cakap. Mereka bersembunyi dibelakang pohon.
Semakin dekat terdengar suara orang melangkah. Ketiga anak itu gemetar. Takut dengan kedatangan orang 2 tersebut. Rombongan itu lewat . Hati dag dig dug dan takut. Anak 2 mengintip tapi salah satu terpeleset. Tampak lima orang hitam besar dan tanpa baju hanya pakai sarung. Menengok ke arah anak 2 itu. Mereka menatap tajam. " Hey, kenapa kamu di situ?" " Ayo keluar!"
Mereka menangis minta maaf. Tiba - Tiba mereka dibopong pulang. Mereka berteriak - teriak.
Tetapi kelima orang itu tidak bicara apapun. Mereka terus membopong ketiga anak itu keluar sampai keluar dan bertemu kampung mereka. Setelah tiba dikampung yang terang anak 2 itu dilepaskan.
Mereka berlari ke rumah. Kelima orang itu meanjutkan pergi ke kampung lain tanpa berucap apapun.
Anak - anak kapok tidak akan keluar rumah lagi dan pergi jauh.
Penulis
Prihariyani, S.Pd.,M.Hum.
SMPN 3 Mranggen
Demak
Jawa Tengah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar