Rabu, 06 Mei 2020

PELANGI UNTUK PUDING - CERPEN

Hamparan sawah, rimbunan pohon dan bebatuan kecil aku susuri. Langkah yang tak pernah surut aku jejakkan. Aku harus menunaikan tugas sebagai pengajar. Dimana aku harus mencurahkan semua ilmu disini. Aku terus jalani tugas tuk mengabdi di negeri tercinta ini. Pagi itu aku berjalan seperti biasa ditemani niat dan asa dalam menunaikan tugas sebagai pendidik. Aku ingat kala itu aku masuk kelas anak _ anak menyapa dan ku balas dengan senyum terkembang. Pada hari itu aku bertanya pada anak _ anak kenapa kurang semangat belajar mereka menjawab lelah bu karena tadi malam banyak tugas. Aku bertanya lagi apakah kalian masih semangat belajar dan dijawab dengan semangat masih . Saat itu ada rasa kasihan karena anak 2 begitu lelah dengan tugas mereka tetapi aku yakin peluh mereka akan terbayar dengan hasil yang sepadan. Ketika dentang bel berbunyi mereka keluar dengan gembira hanya tuk berjumpa dengan teman 2 diluar kelas. Aku mengamati tingkah lucu dan kebahagiaan saat anak 2 bisa istirahat sejenak tuk berbagi cerita dengan teman 2 mereka. Suatu hari aku harus membuat keputusan dimana anak 2 dalam catatan nilai ada 7 yang tidak naik kelas karena nilai mereka kurang Nama 2 yang ada dalam daftar ke 7 anak tersebut sudah seperti yang kuduga terlalu sulit untuk bisa naik kelas . Catatan kebandelan mereka mungkin telah memenuhi daftar pengamatan rekan 2 guru saya. Tak ada yang bisa saya lakukan kecuali berusaha menahan agar air mata ini akan kuat disaat harus menyampaikan berita kepada mereka. Namun malam itu aku tidak bisa tidur , Aku gelisah karena teringat anak –anak yang sebetulnya tidak nakal menurutku . Mereka hanya butuh kata – kata lembut dan kasih sayang dari orang tua yang terasa hilang dalam kehidupan mereka. Mereka anak broken home. Tiada pernah merasakan utuhnya keluarga seperti yang mereka dambakan. Aku berusaha keras namun sangat sulit, akhirnya kukorbankan mapelku Bahasa Inggris. Untuk menambah nilai mereka biar bisa naik. Aku tambah setengah dan satu agar anakku bisa naik kelas. Akhirnya aku temukan caraku sendiri untuk melihat mereka tersenyum. Apa yang bisa kuberikan hanya nilai, apa yang bisa kuhadiahkan pada anak - anak kecuali doa dan nilai. Semoga saya tidak salah. Kala waktu yang lain aku dengar ada anak yang begitu buruk kelakuannya sehingga dianggap biang keladi disekolah. Dia anak wali saya. Dia anak seorang buruh cuci dan ayahnya pengayuh becak. Untuk makan saja sulit apalagi tuk bayar biaya sekolah, sehingga yang dia kerjakan hanya bingung saat mau berangkat tidak ada uang saku. Dia jadi pemarah , mengganggu teman dan guru. Merusak peralatan disekolah sampai kita semua jengkel dibuatnya . Anak itu begitu mengganggu , aku heran kenapa dia seperti itu. Suatu saat dia menyampaikan bahwa dia kecewa dengan hidupnya. Aku mengerti anak – anak memang berbeda satu dengan yang lain. Anak - anak itu unik dan memberi aneka pengalaman bagi kita. Aku tertegun dan berkata padanya apa kamu ingin berubah dia hanya menjawab doakan saya bu. Kemudian aku amati terus perkembangan dia sampai di ujung waktu. Waktu itu yang bernama kelulusan kelas 3. Dia lulus, padahal dia mau keluar. Dia berhasil padahal dia dalam keadaan putus asa. Doa yang tak henti - hentinya kupanjatkan pada Tuhan atas segala anugerah terhadap anak – anak didik saya. Kebahagiaan yang tidak bisa dinilai dengan harta benda. Ketika aku keruang Tata Usaha tak disangka aku bertemu dengan anak tersebut. Dia datang mencium tangan dan menyapaku. Aku bilang ada apa kamu disini. Saya ambil ijazah bu apakah boleh karena saya belum lunas. Kamu punya uang tidak , itu pertanyaanku. Saya tidak punya apa – apa bu. Aku tertegun apa yang harus kuperbuat padahal dia harus ambil ijasah untuk syarat mencari pekerjaan. Ada rasa sedih namun tak bisa kugambarkan . Sampai kuberanikan diri tuk menyampaikan pada teman - teman yang bertugas diTata Usaha kalau anak ini harus dibebaskan. Kalau dia tidak dibebaskan dari biaya dia tidak akan dapat pekerjaan. Kita pun sepakat untuk membiarkan anak didik kita dapat ijazah. Saya sebetulnya sudah lupa tetapi cerita itu datang karena anak tersebut mencari saya lewat Facebook dan WA anak saya . Katanya kepada anak saya kalau dia kangen pada saya. Kata kangen itu bukan biasa karena datang dari anak didik jadi berbeda. Sudah 10 tahun tetapi kenapa dia masih ingat. Pesan diWA malam itu isinya salam dan ucapan terima kasih katanya tanpa saya entah apa jadinya dia. Saya terharu hal seperti itu wajar dilakukan oleh semua pendidik bukan hanya saya. Saat dia menyampaikan terima kasih dan salamnya saya berurai air mata. Tangan saya masih membaca WA nya tetapi deras mengalir air mata bahagia setelah tahu keadaannya. Anak saya sudah bekerja dan jadi pimpinan dikantor yang dulu dia ingat adalah pesan dari saya kalau kamu ingin dihargai orang buatlah dirimu bermanfaat. Suatu saat aku berada di pintu gerbang sekolah ada anak yang menepi dekat gerbang. Aku tertegun kulihat wajahnya kering, lusuh, tasnya dekil, sepatu seadanya , badannyapun seakan tidak mau bersama dia. Dia sudah 4 minggu bolos sekolah. Kaki gontainya berjalan sampai pada akhirnya anak 2 seperti diatas meninggalkan sekolah tanpa alasan yang pernah mereka katakan. Kami sudah membujuk. Aku cinta anak - anak didikku. Semoga karena satu atau lain hal menjadikan mereka keluar diluar akan mendapatkan yang lebih baik. Siang itu aku mengajar lagi tetapi badanku kurang enak karena aku baru hamil 7 bulan. Anak - anak yang kuberi materi adalah anak yang badannya besar – besar semua karena anak – anak STM . Aku agak sayu karena lelah. Anak – anak kuberi tugas mengerjakan soal yang ada dibuku Paket Bahasa Inggris. Aku tahu anak 2 sering mengerjakan dengan bercanda, mereka lebih senang bergurau daripada belajar. Sampai aku dengar suara nyanyian dengan lagu – lagu yang tak kumengerti. Kutanya siapa yang menyanyi tidak ada yang menjawab. Aku ke belakang yang didepan menyanyi aku ke depan yang yang belakang gantian menyanyi. Sampai aku merasa terganggu. Kutanya pada mereka kenapa kalian seperti itu tetapi mereka tidak ada yang mengaku. Aku bingung kutatap mereka satu _ satu. Wajahnya tertunduk dan diam. Ayo siapa tadi yang menyanyi akhirnya mereka ada yang mengaku saya mom. Wajahku sudah penuh dengan amarah namun masih kutahan hanya pertanyaan yang kusampaikan apa alasanmu seperti itu . Dia berkata karena aku ingin menghibur anak ibu yang ada dalam kandungan. Dia bilang sini bu aku mau memberikan mainan adik yang diperut ibu. Dia bilang owek _;owek , owek _:owek. Aku pun diam kelu tidak bisa berkata _ kata lagi. Hanya berkata jangan diulangi lagi. Dilain waktu aku seperti biasa masih mengajar namun anak 2 yang datang hanya 3 dan aku bertanya apa sebabnya katanya masih ada acara bu katanya hari ini pelajaran libur dan anak _ anak boleh belajar dirumah. Namun apa yang terjadi ternyata anak _ anak berangkat naik bis kearah Banyumanik. Anak _ anak baru merencanakan untuk tawuran tetapi anak _ anak terlalu polos begitu didepan pasar ada Polisi patroli mereka ketakutan sendiri. Mereka mengira polisi akan menangkap mereka. Dan byarrrr..... . Mereka lari tunggang langgang. Anak _ anak sekolah lari maka polisi mengejar mereka dan mereka diberi tindakan. Akhirnya mereka dapat sanksi dari kepolisian dan dari sekolah. Saat jam saya cuma bilang enak ya bolos jam saya. Dan mereka minta maaf. Jam ketiga selesai tetapi saya agak tidak enak hati. Saya tengok kelas disamping anak _anak masih ramai. Saya masuk kelas anak -anak berdiri dimeja ada yang duduk diatas kursi begitu saya masuk anak _ anak serentak turun menyampaikan salam “ Morning mom.” Kubalas dengan salam serupa “Good Morning “. Satu persatu mereka duduk dikursi apa yang saya lihat sungguh mengejutkan karena disitu ada guru ditengah mereka . Anak _ anak terlihat seenaknya mereka baru menggoda guru yang cantik dan masih muda. Mereka lempar _ lemparan buah rambutan dengan seenaknya. Saya dengan teman saya bincang - bincang mengenai hal tersebut kata beliau anak _ anak sudah diingatkan tetapi membandel. Astagfirullah saya tak habis pikir saat kita tegur bareng mereka minta maaf. Anak - anak masih terus berulah suatu sore saya mengajar dan baru setengah jam anak _ anak bernyanyi lagunya “ Ole , Ole , Ole , Ole , Ole “ dan lagu itu diulang terus menerus . Mata saya terbelalak , kenapa anak _ anak. Jawab mereka itu bu nanti ada PSIS main diGOR Jati Diri kebetulan sekolah kami dekat dengan tempat tersebut. Saya keluar dan melihat anak _ anak dikelas lain juga pada sibuk siap _ siap pulang. Astaga ternyata kita harus mengalah dengan anak _ anak mereka memaksa. Sudah beli tiket bu mubazir kalau tidak dipakai. Ya sudahlah kalau yang lain juga begitu. Hari berikutnya saya mengajar dikelas yang berbeda , kulihat baru satu anak yang masuk . Anak yang pernah memberi saya 2 bel pintu rumah. Saya lihat keluar hujan tiba _ tiba turun deras. “ Tok _ Tok _ Tok anak _ anak datang satu persatu. Karena sebelumnya tidak hujan badan anak _ anak basah menerjang jalanan tuk sampai disekolah hampir 80 % anak _ anak naik angkot ada beberapa yang naik sepeda dan sepeda motor. Baju anak _ anak basah semua . Saya lihat ke mereka dan mereka berkata bu basah baju kami. Terus mereka minta ijin menjemur dijendela danjadilah kelas penuh dengan jemuran baju dari anak – anak. Saya tidak tega melihat ke anak – anak karena hanya pakai kaos dalam. Suatu ketika aku lihat ke belakang ternyata ada murid saya yang ingin menyampaikan sesuatu . “Ada apa mas?” tanyaku. Bu saya mau bilang terima kasih bu saya lulus , saya ingat betul apa yang din nasihatkan ibu untuk jadi orang yang baik. Saya sudah lupa yang saya sampaikan pada dia tetapi dia ingat terus. Kemudian saya berlalu sambil tersenyum “ya sama _ sama “ Ibu juga senang kalau kamu berhasil. Suatu saat seorang anak lari _ lari aku lihat ada apa ? Ini bu pada lapar . Lho kenapa tidak makan ? Sudah bu tetapi masih lapar karena tadi banyak kegiatan. Lalu saya tanya apa mau beli makanan , dia bilang gak usah bu terimakasih , tetapi ku paksa agar dia mau beli makanan kasihan kalau sampai sakit. Teman 2 nya bersorak saya mau bu, tetapi tetap kuberikan padanya tidak banyak tetapi dia begitu gembira menerimanya pada akhirnya . Kulihat hanya senyum bahagia diwajahnya. Bel berbunyi tanda aku harus masuk kelas , kulihat wajah murid _ murid yang lucu dan haus ilmu. Aku tidak tahu kenapa lampu mati . Dan kelas gelap . Kutanya ada apa? Gak ada apa _ apa bu. Ooo ya sudah. Kulanjutkan materi dan kupantau anak 2 namun saat saya sedang sibuk tanpa melihat mereka ternyata anak _ anak membawa kue ULTAH dua dos besar. Lho kok pada tahu? Jawab mereka ya to bu kita gitu lohhh. Tidak usah repot _ repot anak _ anak. Tetapi mereka bilang gak apa 2 mom. Wah anak _ anak begitu perhatian dengan kami pendidik mereka. Saya diruang guru ada anak masuk kadang saya panggil dengam nama gurauan karena bapaknya bekerja diPLN saya manggilnya PLN dan dia datang. Ada apa kamu kemari . Dia hanya mau melihat nilai dia , saya tunjukkan ini nilainya. Dia bilang lho bu kok sedikit nilai saya tambahi ya bu. Ya asal kamu kalau dewasa jadi anak yang baik dan jangan mengerjakan hal _ hal yang jahat. Ok bu jawab dia. Saya pun merelakan memberi tambahan sedikit kepadanya. Saya tidak berpikir apa _ apa. Dia tidak memberi saya apa _ apa tetapi bagi saya janji dia akan menjadi orang baik sudah cukup. Istirahat tiba disekolah saat saya diangkat sebagai CPNS . Tempat yang jauh tetapi didekat kota . Saya tinggalkan kota Semarang dan ke SMPN 1Tegal . Pertama kali murid _ murid bicara dengan bahasa ngapak _ ngapak saya tersenyum dalam hati . Bahasanya beda dengan bahasaku sebelumnya. Namun lama – lama saya terbiasa dan senang dengan anak - anak dan rekan kerja yang peduli dan saling bekerja _ sama . Selama 2 tahun saya betah tetapi saya harus kembali ke tempat asal. Agar kami bisa berdekatan sebagai keluarga. Siang itu saya dalam perjalanan ke rumah ada SMS masuk . Saya buka dari orang tua murid yang berisi : Ibu adalah pahlawan bagi anak saya dengan menyebut nama pahlawan wanita di Indonesia. Saya kaget ada apa ini . Orang tua murid tadi mengatakan bahwa saya adalah idola bagi anaknya . Saya merinding dan tidak percaya , SMS tersebut saya tunjukkan pada rekan kerja saya. Wah saya tidak bangga tetapi ada rasa syukur kepada Tuhan saat saya punya makna meski hanya sedikit bagi orang lain. Semua yang saya kerjakan dengan tulus ikhlas tanpa ingin pujian dan hadiah kecuali ridho dari Allah SWT. Semoga apa yang telah kita kerjakan sebagai pendidik diberkati oleh Allah amin YRA. Demikian rangkaian cerita pengalaman mengajar saya semoga bermanfaat di dalam tulisan ini dengan kerendahan hati saya tidak bermaksud menyombongkan diri tetapi itu semua fakta yang telah mengiringi saya selama menjadi pendidik sampai saat ini. Saya hanya ingin melihat anak _ anak SMP 3 Mranggen, Demak hidupnya seperti pelangi bersinar dengan warna __ warni yang indah . Penuh semangat , ceria , berprestasi dan membanggakan . Pelangi di PUDING (Pucanggading ) akan terwujud Amin. Penulis Prihariyani,S.Pd.,M.Hum. SMPN 3 Mranggen Demak Jawa Tengah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LEBARAN _ CERPEN

 Pagi yang cerah tanggal 2 Mei 2022. Hari pertama lebaran tahun 2022. Pandemi covid sudah berlalu. Hari yang dinanti banyak umat muslim di d...