DUA MANGKOK SOTO _ CERPEN

DUA MANGKOK SOTO


Kisah ini antara dua sahabat Rusti dan Kiswati. Keduanya akrab karena berasal dari daerah yang sama. Istilahnya sekampung. He he he. Rusti dan Kiswati sama _ sama cantik dan memiliki berkarakter baik. Mereka berdua  easy going. Keduanya sama _ sama belajar di SPGN Semarang.

Istirahat pertama berbunyi tanda anak _ anak lepas dari aktifitas belajar untuk refresing. " Rusti , sini! " kata Kiswati. Rusti keluar dari kelas. "Ada apa? Aku mau
menyerahkan tugas Bahasa Inggris teman _ teman  ke bu Nur. " kata Rusti.
"Cepat ya,nanti ketemu disini lagi"
"Ok "jawab Rusti. Kiswati menunggu ditangga jalan dengan Mustamiroh, Sofiyah dan Jasni. Mereka barengan ke kantin setelah Rusti datang. " Ayo cepetan. "  Tiba dikantin mereka pisah Rusti dan Kiswati menuju ke kantin baru. " Rusti, kita makan di Soto Pak Gito saja. Enak rasanya dan baru". " Ya, aku mau". jawab Rusti. Dikantin teryata sudah ramai. " Sini aku bisiki" kata Kiswati. " Apa? " . Rusti mendengarkan kalau nanti yang traktir Kiswati karena dia sangu banyak , orang _ tuanya baru panen padi. Mantap. Munjaroah sudah selesai makan. Suiyanti juga sudah mau  balik ke kelas. Mereka saling menyapa. " Mbak Soto dua " . Kemudian mereka makan. Enak ternyata rasanya. Mantul. Jumiyati baru makan bakwan, Siska minum es teh, Rosidah makan kacang. Teng teng teng. Bel berbunyi. Astaga! Rusti dan Kiswati belum selesai makan. Rusti senang karena dia sudah lama ingin beli tapi uangnya belum cukup.
Mereka cepat_ cepat  makan, terus berlari kencang masuk kelas , sotonya belum dibayar. Sampai seminggu soto belum dibayar. "Kis,sotonya belum dibayar kita berdosa lho". Kiswati ingat , iya ya. Nanti kita bayar.
 "Tenang nanti dibayar."
Mereka  menuju  ke kantin mau membayar tapi malu.
 Banyak anak _ anak mengantri
Menunggu sepi Rusti  dijendela
Lama, gak lama dengar bel,Kis bagaimana ini , uangnya dikasihkan mangkok kosong, terus lari.
He he he. Gara _ gara dua mangkok soto mereka menahan malu. Tiba _ tiba ulahnya dilihat Sudadi , Damis dan Muhilal.  "Hayo kenapa itu?" kata mereka.  Jadi bertambah malu mereka.
Lari. ..........

Penulis
Prihariyani,S.Pd.,M.Hum.
SMPN 3 Mranggen
Demak
Jawa Tengah