Selasa, 16 Maret 2021

BAHAGIA YANG TERTUNDA _ CERPEN

 Bu Bejo sedang menjemur gaplek. Suaminya sudah berangkat kerja jadi sopir online. Mereka kenalan saat Pak Bejo melihat 

Ibu Bejo nama gadisnya Lusi sedang menjemur baju didepan rumahnya. 

Pak Bejo waktu itu diminta mengantar tetangga bu Lina  dari stasiun Senin. Hanya dengan pandangan mata dan saling tersenyum mereka berkenalan dan jadi pasangan sampai sekarang.

Bu Lina bekerja menjual sambal pecel. Pak Bejo sekarang bekerja dikantor. Mereka belum punya anak. Bisnis sambal pecel bu Lina maju pesat. Dia memiliki tigapuluh karyawan. Rasa sambal pecelnya juga digemari oleh masyarakat karena khas dan bersih. Ratusan pack sambal pecel bisa dihasilkan dalam sehari. 

Sore itu Pak Bejo datang. Hari yang cerah dengan langit yang indah di ufuk Barat.

Bu Lina membuatkan teh dan singkong goreng. Mereka bincang 2 dibalkon atas. 

Pak Bejo ingin bekerja ke luar negeri karena ada tawaran pekerjaan dari perusahaan. 

Bu Lina diam saja. Dia akan sepi kalau Pak Bejo jadi pergi. Mereka membahas banyak hal. Akhirnya bu Bejo membiarkan Pak Bejo berangkat. 

Lima tahun berlalu. Bu Bejo menanti tidak ada kabar. Suatu siang ada seorang laki 2 yang datang dengan mobil mewah. Bu Bejo kaget. Dia tidak mengenali lagi. Pak Bejo bilang kalau itu dirinya. Mereka menangis. 

Sepuluh menit kemudian datang tamu. Seorang perempuan cantik dan anak kecil. Anak kecil itu berlari ke arah Pak Bejo. Ternyata itu istri dan anak Pak Bejo yang baru. Bu Lina kaget. Dia pingsan. Pak Bejo telah berkhianat. 

Pegawai membawa bu Lina ke dokter. 

Bu Lina menangis sepanjang hari. Keluarga dan saudara 2 menghibur. Juga tetangga. Bu Lina keluar  dari Rumah Sakit. Dia masih pakai kursi roda karena agak lemas. Tetapi ingin segera pulang. Sopir menjemput bu Lina. Bu Lina menoleh ke orang yang mengantarkan dia. Seorang yang sangat tampan dan baik juga ramah. Siapa ini? Bu Lina bertanya. Ternyata itu adalah Hermanto. Pacar bu Lina dulu. Hermanto datang ke rumah orang tua Lina sudah tiga tahun yang lalu tetapi tidak diberi alamat oleh orang tua bu Lina. Hermanto mencari di Face Book dan Instagram lalu mencoba menemukan bu Lina. Sehari kemarin dia ke rumah bu Lina dan hari ini di antar karyawan bu Lina ke RS. Setelah minta ijin kakak bu Lina. 

Bu Lina menangis. Hérmanto pengusaha ukir . Dia juga memiliki kantor di banyak kota dan luar negeri. Pagi itu keluarga baru yang bahagia memiliki 2 anak  keren dan hebat menemani. 

Penulis 

Prihariyani,S.Pd.,M.Hum.

SMPN 3 Mranggen

Demak 

Jawa Tengah 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LEBARAN _ CERPEN

 Pagi yang cerah tanggal 2 Mei 2022. Hari pertama lebaran tahun 2022. Pandemi covid sudah berlalu. Hari yang dinanti banyak umat muslim di d...