Kamila makan cimol diruang belakang. Tiba 2 adiknya memberi tahu ada tamu. Kamila keluar menemui tamu. Ternyata yang datang Renita. Kamila malas menemui. Dia bilang ke adiknya kalau masih mencuci baju jadi tidak bisa menemui. Barry menyampaikan ke Renita. Renita pamit pulang.
Renita naik motor dengan kencang meninggalkan rumah Kamila. Dia pergi ke temannya Bulan. Bulan tahu ada Renita dia pura _ pura tidur. Ibunya memanggil tapi Bulan malas. Lagi _ lagi Renita zonk. Dia tidak bisa menemui teman 2 nya. Teman 2 tidak suka dengan dia. Renita seorang gadis berusia sekitar lima belas tahun. Dia tidak mau melanjutkan sekolah karena susah harus mengerjakan tugas 2. Itulah kenapa teman 2 dia tidak suka. Dia pemalas. Renita berasal dari keluarga penjual makanan dirumah dan ayahnya bekerja diluar kota.
Renita sepi dirumah karena hanya dengan ibunya . Dia anak satu 2nya. Dia kembali ke rumah dan duduk didepan TV. Dia mengantuk.
Kamila berjalan dengan Bulan. Mereka berencana mencari sumbangan untuk menanggulangi covid 19. Mereka membuka rekening donasi covid untuk jogo tonggo.
Dalam waktu satu bulan banyak sumbangan yang masuk. Mereka menggunakannya untuk dibagi ke warga sekitar yang membutuhkan. Panitia dengan sigap mengirim ke warga dengan kesepakatan dan melihat data dari RT. Donasi terkirim sudah ke warga yang membutuhkan.
Kamila dan Bulan pergi ke tempat wisata didesanya. Mereka ke Gedung Biru diatas a. Jalannya yang sangat bagus dan asri membuat remaja itu senang. Mereka juga bermain gantole dan flying fox. Masih sepi tempatnya karena baru dirintis. Mereka berlima. Istirahat mereka makan siang diwarung makan nasi gule dan es degan. Gule ini dari nangka muda dengan bumbu serondeng , rasanya sangat enak. Hanya habis sepuluh ribu mereka sudah kenyang. Pulang mereka naik sepeda bareng 2. Saat yang indah.
Didepan rumah tiba 2 Renita sudah didepan menunggu mereka berlima. Renita tersinggung karena orang tuanya diberi bantuan yang digalang Kamila dan teman 2nya. Dia marah dan memaki 2 , berteriak 2 tidak sopan. Harga diri dia tersinggung dianggap orang kurang mampu.
Kamila menjelaskan kalau itu bukan untuk warga kurang mampu tapi pedagang yang terdampak Covid. Mereka minta maaf.
Renita pergi tanpa pamit. Mereka sudah paham dengan sifat Rena labil. Hari berikutnya Renita mengembalikan dana tersebut dengan cara dilempar didepan rumah Kamila.
Kamila geram. Dia memanggil Renita. Dia menjelaskan kalau pemberian itu kesepakatan itu secara bersama bukan hanya dia.
Saat itu ada kegiatan pemilihan produk.
Banyak sekali produk digratiskan. Bunga mendapat tiga buah kosmetik. Kamila mendapat satu tas besar komestik dan ada dua dompet didalamnya. Tetapi bunga menyembunyikan kosmetik itu dan masih mau minta punya Kamila. Kamila tersenyum. Kamila tadi habis pergi dengan Candra dan Terry.
Teman 2 Kamila sudah pergi meninggalkan dia pergi duluan. Kamila hanya duduk ditepi danau. Dia merenung sudah banyak yang dikerjakan untuk Renata. Tetapi Renata tidak pernah mau akur dengan dia. Kamila mengambil gitar dan menyanyikan lagu kesukaan dia dengan Damar. Mereka sangat bahagia.
Tiba _ tiba Renata terbangun karena ada suara teman 2 nya datang. Kamila dan Bunga datang. Tetapi Kamila menangis karena mimpi dia Kamila dengan Damar.
Kenapa menangis tanya mereka. Tidak apa 2. Kamila datang bersama Bunga dan Rizal.
Siapa itu tanya Renata ini teman akrab saya
Kamu bukannya pacaran dengan Damar? Tidak. Damar itu anaknya om saya jadi kami akrab. Renata melongo. Dia salah duga.
Rizal menyapa Renata.
Mereka pamit pulang. Kamila tersenyum pamit.
Penulis
Prihariyani,S.Pd ,M.Hum.
SMPN 3 Mranggen
Demak
Jawa Tengah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar