Lek Marjiyem adalah seorang Ibu beranak satu yang cantik, rapi dan selalu harus tampil sempurna. Suaminya , bapak Tono seorang pegawai ditoko Snack dikotanya. Sementara anaknya masih SMP bernama Neni.
Lek Marjiyem sendiri pekerjaannya berjualan gethuk didepan rumah. Pagi dia sudah menyiapkan sarapan untuk keluarga.
Pak Tono pamit berangkat naik sepeda motor. Neni naik sepeda. Mereka selalu berkomunikasi dalam Bahasa Inggris sebagai selingan. Pak Tono :Bye darling.
Ibu Yem: Yes, take care darling. Neni: Bye Mom. Ibu Yem: Ok honey, study hard yaa.
Pagi itu Lek Yem telah dikerubuti tetangga yang mau beli gethuk. Ada gethuk singkong wur, jongkong,cothot, lopis, ketan hitam dll.
Tetangga sangat senang karena gethuk Lek Yem super lezat dan bersih. Juga penjualnya sangat bersih dan rapi. Dan yang pasti kalau membeli bicara dengan Bahasa Inggris akan diberi bonus gemblong dua iris. Mereka semangat.
Lek Yem mulai action. Good Morning, father , mother , brother and sister and all. Gethuk Lek Yem is ready. Please stay in line and quee. Selamat pagi semuanya gethuk Lek Yem sudah siap. Antri yaa. Yes. Mereka menjawab . Satu demi satu pembeli dilayani dengan ramah. Dan dalam waktu dua jam gethuk selalu ludes. Thank you. Tomorrow again yaa.Makasih. Besok lagi yaa.
Setengah jam dagangan Lek Yem sudah habis. Tetapi Lek Yem sudah beli bahan baku jualan untuk satu Minggu. Dia menghitung keuntungan hari itu. Sebagian ditabung dan di masukkan infak RT.
Siang hari rumah lek Yem adalah tempat curhat ibu 2. Mereka curhat tentang masalah keluarga, dengan saudara, tetangga yang menyebalkan, masalah keuangan, air macet, arisan dll. Tetapi kalau acara ini Lek Yem tidak mewajibkan pakai Bahasa Inggris.
Lek Yem mendengarkan dengan cermat dan memberi solusi. Bahkan kalau ada yang berselisih mereka minta bantuan Lek Yem.
Lek Yem memang figur sederhana tetapi bermakna bagi tetangganya. Dia bicara ceplas ceplos tetapi sederhana dan mudah dikerjakan. Tak jarang dirumah Lek Yem banyak kiriman makanan dari tetangga. Mereka berterimakasih atas solusi yang diberikan.
Lek Yem tiada duanya disana, selalu mengena dihati orang lain. Lek Yem pakai Bahasa Inggris agar masyarakat jangan takut menggunakan Bahasa asing dalam berkomunikasi. I love u all. Itu kata 2 Lek Yem saat menutup sesi curhat dirumahnya.
Penulis
Prihariyani,S.Pd.,M.Hum.
SMPN 3 Mranggen
Demak
Jawa Tengah
Ceritanya sangat menginspirasi, semoga lek yem sehat terus dan mampu memberikan aura positif untuk semua masyarakat
BalasHapus