Silo sedang menerima telfon dari temannya. Temannya bernama Jano. Mereka berbincang akrab. Mereka janjian bertemu dicafe dekat rumah mereka.
Silo naik mobil ke cafe. Janto belum datang . Dia langsung masuk pesan kopi dan steak.
Lima menit berikutnya Jano datang. Jano teman kecil Silo dikampung. Senang rasanya mereka bisa berjumpa. Silo sekarang jadi supplier suku cadang mobi. Jano memiliki bisnis pariwisata dikotanya. Keduanya sangat akrab. Pekerja keras dengan melihat kondisi mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu.
Saat asik menikmati hidangan diseberang meja duduk perempuan cantik dan anak laki _ laki kecil yang tampan. Mereka menoleh hampir bersamaan karena anak tersebut menjatuhkan sendok. Saat menuju ke tempat cuci tangan Silo berpapasan. Dia seperti teringat dengan seseorang. " Kamu , Hana? " Ya, jawab Hana. Hana temanku SD ?
" Ya , kamu siapa ? Aku Silo. Mereka bergabung dalam satu meja. Janu juga welcome dengan bergabungnya Hana dan anaknya. Janu dan Silo sepakat untuk mengadakan reuni dikampung mereka yang lama tidak mereka kunjungi.
Hana pamit sebelum mereka saling bertukar nomer kontak. Dia berlalu dengan anaknya.
Dua Minggu kemudian. Silo datang kerumah Hana. Tetapi dia kaget karena disitu sudah ada mobil Janu. Silo mengurungkan niatnya. Sore hari Hana menghubungi Silo dia memberi undangan untuk menikah dengan Janu. Hana belum menikah. Silo saat itu juga belum menikah. Dia ingin menyampaikan lamarannya tetapi terlambat kedahulauan Janu. Anak kecil yang bersama Hana adalah keponakannya bernama Gwen.
Ada rasa sedih tapi dia sabar dan iklas atas takdir dari Tuhan.
Penulis
Prihariyani, S.Pd.,M.Hum.
SMPN 3 Mranggen
Demak
Jawa Tengah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar