Pagi yang cerah. Secerah hariku. Aku masuk kelas untuk menunaikan tugasku sebagai guru. Anak_ anak tersenyum gembira. Mereka telah menungguku.
Anak _ anak siap belajar. Ya bu kata mereka. Ayo kita mulai. Aku mulai bergaya menjelaskan diawal pelajaran apa yang harus dikerjakan anak _ anak dan hasil akhirnya seperti apa. Dimeja guru ku siapkan semuanya. Mereka mulai belajar.
Sambil berkeliling aku memeriksa kamus. Siapa yang tidak bawa anak_ anak. Yang tidak bawa berkeliling didalam kelas lima kali sambil bilang saya lupa bawa kamus. Aku mendengar ada yang dibalik. Bukan saya lupa bawa kamus tetapi kamus lupa bawa saya. Teman _ temannya tertawa. Masih kubiarkan sampai aku benar _ benar yakin. Ya ternyata ada yang dibalik. Lalu aku berkata yang bilang kamus lupa bawa saya ulangi keliling lagi tiga kali. Akhirnya dia menurut. Besok kami berjanji bawa kamus bu. Ya itu untuk kalian juga. Kalau tidak bawa boleh pinjam kelas lain atau perpustakaan.
Anak _ anak tugas dikumpulkan. Ya bu. Siapa yang belum mengumpulkan. Tiba _ tiba B bilang. A bu belum mengumpulkan.
Lho kenapa belum mengumpulkan A? Kan ibu pacarku. Jadi aku tidak mengumpulkan tidak apa_ apa. Waduh. Aku berusaha menahan amarah. Jangan begitu. Kenapa kamu bilang seperri itu. Apa tidak boleh bu. Tidak. Bu guru kan bukan pacar kamu. Kamu murid saya. Saya anggap anak saya sendiri. Semuanya. Lagian ibu juga tidak pacaran dengan siapapun karena sudah memiliki keluarga. Ya bu. Dia melangkah mundur. Kembali ke tempat duduknya.
Aku mengingatkan murid yang lain juga tidak boleh seperti itu.
Aku sedang minum air putih. Segar rasanya. Sehabis menjaga tes anak_ anak. Tiba _ tiba temanku memanggilku. Bu, sini. Ya ada apa? Tadi waktu aku jaga tes.Ada anak bilang ke saya. Bu mau tahu tidak pacar saya. Terus ditanya lagi siapa nama pacarmu. Dan A bilang kalau aku pacarnya. Lho. Anak itu. Dasar. Sudah diingatkan malah masih begitu. Beberapa hari setelah tes. Aku ke kelasnya. A sini. Ya bu. Ada apa bu? Bilang apa kamu ke teman ibu. Katanya kamu pacar ibu. Kapan ibu pergi sama kamu. Kapan ibu pernah kirim surat / pesan kepadamu. Saya marah. Kamu seperti itu. Maaf bu. Aku menyesal. Ya tidak boleh kamu memfitnah ibu. Nanti kalau ada yang percaya. Ibu jadi bahan gosip. Dia membuat surat pernyataan minta maaf. Didalamnya masih ada tulisan I love u. Huh. Geregetan saya. Tapi mau marah sudah habis kata _ kata. Biarlah kata teman _ temanku. Ya sudah aku biarkan. Yang penting dia sudah berjanji lagi.
Aku masih dikelas. Tiba _ tiba dari pintu ada B yang menyapaku halo sayang. Lho. Hey kamu. Kan aku sayang ibu. Tidak boleh kataku. Boleh jawabnya. Anak_ anak yang dikelas ketawa. Huh. Aku jengkel. Ayo bu nanti kita beli bakso berdua. Yang lain jangan iri ya katanya . Wah. Anak ini. Nanti ibu aku bonceng pakai ninja. He he he kata dia. Aku semakin jengkel. Kamu kenapa sih. Ganggu ibu saja. Dah ya bu. Dia berlalu. Aku lanjutkan mengajar dikelas. Diluar kelas kulihat B. Kamu ke BK menemui saya. Dia diantar teman _ temannya. Kenapa itu rombongan. Bubar sana. Ya bu. Cuma mau mengantar. Tidak usah diantar anak seperti ini. Tidak perlu nanti biar saya hukum. Ada apa kamu bertingkah? Sudah bagus ya? Berani sama ibu. Bicara seperti itu pantas tidak ? Maaf bu katanya. Sambil melirik kearahku. Tidak usah melirik. Ibu tidak perlu lirikanmu. Tahu kalau itu salah. Ya bu katanya. Besok diulangi lagi? Tidak bu. Dia menunduk. Yang benar kalau jadi anak. Bicara sopan sama guru dan orang lain. Kalau kamu ulangi lagi. Nilai sikap D. Mengerti ? Ya bu saya mengerti. Kembali ke kelas jaga ucapan dan jadi anak yang baik.
Ya bu . Saya berjanji. Dia berlalu. Sebenarnya tidak tega tapi bagaimana lagi.
Penulis
Prihariyani
SMPN 3 Mranggen
Demak
Jawa Tengah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
LEBARAN _ CERPEN
Pagi yang cerah tanggal 2 Mei 2022. Hari pertama lebaran tahun 2022. Pandemi covid sudah berlalu. Hari yang dinanti banyak umat muslim di d...
-
RANGKUMAN MATERI DAN DISKUSI BERSAMA BPK MUNIF CHATIB , OM JAY SERTA GURU PENULIS GROUP 7 Nara sumber yang memberikan adalah bapak Mun...
-
Celine keluar rumah. Dia naik sepeda motor dengan temannya. Celine memakai masker karena saat itu sedang pandemi covid 19. Celine senang se...
-
Nak, izinkan Kami membuka Pintu Kenyamananmu MENGAJAR GAYA MOTIVATOR Oleh Bapak Aris Ahmad Jaya ( http://arisahmadjaya.com/ ) Be...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar