Jumat, 10 April 2020

PENJUAL KURMA DI ALUN _ ALUN KOTA DEMAK _ CERPEN


Zulqarnain berjalan tergesa _ gesa ke arah mobil yang akan membawa dia ke kantor. Sopir sudah siap dari tadi meluncur ke tempat kerja. Berhenti pak  Badu. Ya , pak. Ada apa ? Itu lihat ada anak _ anak  sekolah di pinggir jalan mencari tumpangan. Pak Badu  berhenti. Ayo anak _ anak kalau mau bareng  kita searah.

 Zulqarnain orang yang baik hati. Setiap pagi dia mengajak anak _ anak disekitar rumahnya untuk ikut dimobilnya. Terkadang mereka diberi uang saku dan makanan. Pak Badu senang punya bos seperti ini. Tiba dikantor Zulqarnain memimpin rapat. Ada sekitar tiga puluh staff yang dia miliki tetapi keseluruhan pegawai berjumlah limaratus. Dia memiliki pabrik garmen. Setelah rapat selesai  Zulqarnain kembali ke ruangan dan beristirahat sebentar. Ruang kerjanya begitu mewah. Rapi , bersih dan  indah memberikan aura positif bagi pemiliknya.

Tiba _ tiba pintu kantor diketuk. Permisi pak, maaf saya minta ijin menghadap bapak. Silahkan. Karyawan itu bernama Ellen. Dia minta pindah kerja karena mengikuti suaminya. Zulqarnain mengijinkan dan  meminta untuk menemui  bagian kepegawaian berkaitan dengan  kepindahan Ellen. Ellen melangkah keluar. Tetapi dia berurai air mata karena teringat akan beliau dan teman _ teman kantor.


Ameraa adalah istri dari Zulqarnain. Dia memiliki salon kecantikan dan pusat kebugaran yang sangat terkenal dikota itu.
Sore itu Zulqarnain dan Ameraa berjalan _ jalan menghabiskan senja sambil menunggu buka puasa bersama anak _ anak di alun _ alun Demak. Alun _ alun Demak dekat dengan Masjid Agung Demak disitu berjajar pedagang souvenir dan makanan khas seperti belimbing , jambu delima , ikan asin , petis udang, terasi, dodol , panggang asap dan aneka olahan makanan produk UMKM juga produk dari pengusaha setempat yang rasanya luar biasa. Tersedia juga  souvenir seperti minyak wangi, gelang, cincin, kerajinan dari kerang, ukiran miniatur:  sepeda,becak, mobil, kapal, masjid  dan kaligrafi ada juga  tasbih, sajadah, peci ,batik  lain _ lain. Keren sekali. Bari dan  Khaira  anak mereka sangat senang. Mereka menirukan lagu _ lagu shalawat dari televisi mobil yang mereka naiki. Waktu menunjukkan tiga puluh menit menjelang buka puasa. Merek tiba dilorong dekat alun _ alun kota Demak. Ameraa berkata kepada suaminya pa itu ada toko penjual kurma ayo kita mampir. Ya umi anak _ anak  langsung setuju. Mobil diparkir cepat ke toko. Anak _ anak turun dengan santun mengikuti langkah orang tua mereka. Bari digandeng abinya sementara Khaira digandeng uminya. Sungguh keluarga hebat. Mereka masuk serentak mengucap salam. Lalu memilih kurma. Banyak jenis kurma yang ditawarkan. Ameraa memilih untuk keluarga. Anak _ anak senang. Pegawai ditoko itu sangat senang melihat keluarga Zulqarnain. Orang tuanya berperilaku bijak sopan. Anak_ anaknya juga baik dan sopan. Saat pegawainya  melayani pembeli. Diruang tengah ada seorang ibu yang sedang sedih kelihatannya. Khaira dan Bari melihat. Mereka bilang sama Abinya. "Abi, ibu itu sedih" Zulqarnain mendekat. Ibu kenapa terlihat sedih. Maaf sebelumnya. Ibu Kasmirah menjelaskan kalau dia ingat anak _ anaknya dulu  waktu kecil. Sakit minta dibelikan kurma juga dialun _ alun Demak. Karena keadaan waktu itu memang tidak punya uang dia tidak bisa membelikan. Kemudian ibu Kasmirah berjalan ke tempat tetangganya yang paling kaya disana. Dia menyampaikan masalah yang dihadapi. Tetangga  itu memberi ibu Kasmirah sekotak kurma. Saat berjalan dia jatuh karena hujan dan licin. Dengan sekuat tenaga dia bangun . Dia terus berjalan sampai kembali kerumah lagi. Waktu itu empat puluh tahun yang lalu.
Suaminya belum pulang dari bekerja karena merantau ke Tegal. Sampai dirumah anaknya masih tidur. Dia berikan kurma tersebut dan dimakan. Wah. Keluarga Zulqarnain ikut sedih. Tetapi ditengah _ tengah bercerita kumandang adzan Maghrib terdengar begitu indah.  Mereka pamit. Tetapi tidak diperbolehkan ibu Kasmirah. Ayo masuk saja dan buka ditempat kami. Mereka menolak karena takut merepotkan. Ibu Kasmirah setuju. Abdul anak ibu Kasmirah keluar. Dia mendengar perbincangan tersebut dan memeluk ibunya. Abdul adalah anak yang dulu sakit dan ingin makan kurma. Sekarang dia membuka toko yang berjualan aneka kurma di Demak dan berbagai outlet di Indonesia. Abdul menangis memeluk ibunya. Mereka terharu terus pamit pulang. Sebelum pulang Abdul memberi voucher belanja untuk kedua anak tersebut sebesar satu juta . Zulqarnain dan keluarganya pamit pulang. Mereka membatalkan puasa dengan minum air putih juga makan kurma.

Selanjutnya mereka shalat Maghrib diMasjid Agung Demak. Selesai shalat mereka menikmati Bakso Balungan di alun_ alun Simpang Enam Demak. Salah satu kuliner populer  di kota ini.  Luar biasa. Pegunjung tidak pernah sepi. Karena rasanya tiada duanya . Sungguh puasa kali ini sangat bermakna . Mereka melanjutkan perjalanan pulang.


Cerita ini merupakan cerita fiksi mohon maaf kalau ada kesamaan nama dan tokoh.

Penulis

Prihariyani,S.Pd,M.Hum.
SMPN 3 Mranggen
Demak
Jawa Tengah












3 komentar:

LEBARAN _ CERPEN

 Pagi yang cerah tanggal 2 Mei 2022. Hari pertama lebaran tahun 2022. Pandemi covid sudah berlalu. Hari yang dinanti banyak umat muslim di d...