Senin, 20 April 2020

FEDRELIA _ CERPEN

Anak _ anak ayo cepat ke mobil biar tidak kesiangan. Lalu anak_ anak masuk ke mobil. Mereka menuju  Taman Wisata Kota. Hari itu sangat cerah  dan  liburan sehingga dimanfaatkan oleh keluarga Doni  untuk berwisata. Sopir , bapak Doni, ibu Doni, Vioney dan Fedrelia adiknya.

Perjalanan ditempuh hanya dua puluh menit karena mereka melewati jalan tol.
Tiba dilokasi anak _ anak sangat senang. Mereka menikmati wahana flying fox, ATP,dan seluncur. Dilanjutkan dengan berenang. Bapak dan Ibu Doni mengawasi mereka dari dekat. Digazebo yang disediakan oleh tempat wisata tersebut. Alangkah bahagianya mereka. Ketika sudah selesai mereka membuka bekal dikantin yang disediakan disana. Mereka pesan es kelapa muda bakar dan bakwan jagung. Mereka sendiri sudah bawa bekal . Tidak lupa mereka membeli oleh _ oleh dan  kerajinan tangan yang disediakan. Bapak Dony membeli baju batik, ibu mereka membeli daster dan tempat make up, Vioney pilih kacamata, Fredelia memilih sandal. Mereka juga membelikan bapak sopir kaos bergambar wayang.

Perjalanan ke rumah meski lelah tetapi menyenangkan. Vioney menyanyikan lagu pop, adiknya Frila menari kecil. Mereka tertawa dan senang.

Hari berikutnya. Sore hari Frila sedang duduk dilantai  dua  rumahnya. Dia sedang latihan tari modern. Kakaknya mengerjakan PR Fisika.  Tiba _ tiba dia melihat ada 3 orang anak kecil sedang bermain ditengah sawah. Sebelah rumah mereka memang masih berupa sawah. Dia melihat dari atas jelas terlihat karena dekat. Dan baru melihat ada anak _ anak yang bermain disana. Dan agak jauh dari sana terlihat rumah dari kayu yang jelek. Rumah itu hampir roboh. Frila terus mengamati.

Dua hari kemudian. Sore hari juga Frila masih melihat mereka membakar jagung, ketela dan pisang. Sekarang Frila lebih sering melihat ke arah anak _ anak kecil itu.

Pagi itu Frila dirumah habis makan dia ke atas untuk latihan menari dan mencari mereka. Lho. Kok masih disana. Pakaiannya jelek. Frila merasa sedih. Tangannya melambai ke arah mereka." Haii, ayo kesini". Tetapi mendengar suara Frila mereka ketakutan dan lari. Frila bertanya dalam hati apa yang terjadi. Dia tidak sabar.Turun dan melewati jembatan kecil menemui mereka. "Halo siapa disitu ya?". "Boleh kenalan?". Lama Frila tidak mendengar jawaban . Dia melihat tiga anak kecil mengintip dijendela. "Halo , saya tidak jahat", kata Frila.  Kira _ kira lima belas menit kemudian keluarlah mereka satu persatu. Mereka sumuran dengan Frila antara sembilan dan sepuluh tahun.  Mereka berkenalan. Namanya Lisna, Weny  dan Budi mereka tinggal disana baru satu Minggu.
 Sekarang Frila suka berteman dengan mereka. Dia habis pulang sekolah ikut duduk disawah bermain dengan mereka. Dia sering membawakan  makanan, minuman, oleh _ oleh juga pakaian dan sepatu. Mamanya Frila tahu dan memperbolehkan tetapi harus hati _ hati dan tidak boleh lama_ lama. Mereka bwrteman baik. Tidak jarang kakak Frila ikutan lari _ larian disawah dengan mereka. Frila  merasakan mereka seperti saudara.  Orang tua anak _ anak itu juga senang dengan kedatangan Frila.

Hari itu Frila bermain disana. Anak _ anak itu sedang makan. Frila ditawari ibunya untuk makan bareng. Frila menolak karena sudah makan. Tetapi Frila melihat mereka sedih karena Frila tidak ikut makan. Akhirnya Frila mau. Piring dari plastik yang dipakai. Mereka makan nasi putih dengan lauk  sambal goreng rambak dan ada telurnya. Anak _ anak lahap sekali. Frila tidak pernah dimasakkan seperti itu oleh mbak yang biasa bantu bekerja dirumah. Telur biasanya dibuat bestik  campur kentang. Kalau rambak disambal goreng kering tanpa kuah. Dia mencicipi  dan rasanya enak banget.

Tiga hari ini Frila sakit. Dia panas. Keluarga sudah membawa ke dokter tetapi belum sembuh. Orang tua bingung. Ada apa dengan anak mereka. Tiba _ tiba ada tamu diluar. Ibu Doni menemui mereka ada tiga anak kecil memakai baju kembar dan membawa  tiga bingkisan . Siapa anak _ anak ini. Kami teman kak Frila. Boleh  silahkan masuk. Frila membuka mata melihat mereka bertiga dengan baju bersih dan rapi menangis dia. Karena sudah satu Minggu dia tidak bertemu mereka. Mereka diangkat anak  oleh seseorang. Mereka menangis bersama. Yang melihat juga terharu. Ini bingkisan dari kami. Mereka membawa kupat, sambal goreng dan singkong bakar, pisang bakar juga jagung bakar. Frila hanya bisa menangis. Kapan bisa berjumpa mereka lagi.

Penulis
Prihariyani,S.Pd.,.M.Hum.
SMPN 3 Mranggen
Demak
Jawa Tengah







2 komentar:

LEBARAN _ CERPEN

 Pagi yang cerah tanggal 2 Mei 2022. Hari pertama lebaran tahun 2022. Pandemi covid sudah berlalu. Hari yang dinanti banyak umat muslim di d...