GUDEG_CERPEN

 Kota itu sangat indah. Berjejer kuliner yang disajikan dengan penataan yang menawan. Ditengah _ tengah ada sebuah taman indah yang disebut Simpang Lima. Siang itu Hilly berjalan pelan menyusuri trotoar sepulang dari sekolah. Rombongan pelajar juga banyak yang berjalan disitu. Bekal nasi yang dibawa Hilly tadi diambil temannya. Tetapi Hilly sudah biasa karena sebagian besar temannya memang suka iseng. Hilly lapar dan haus. Hilly mengambil dompet dan membukanya, mengitung jumlahnya. Ternyata masih banyak. Kemudian Hilly mampir ke pujasera disitu. Ratusan menu disajikan. Hilly tinggal memilih. Dan pilihan Hilly jatuh pada nasi Gudeg komplit dengan suwir ayam dan telor. Minuman yang Hilly pilih teh dalam kemasan yang sudah dingin. Hilly antri disana dan daftar tunggunya sangat panjang. Hilly hampir putus asa. Ini warung atau antri sembako. Gumannya. Setelah 30 menit Hilly siap menyantap nasi gudeg idolanya. Hilly suka semua kuliner Indonesia tetapi nasi gudeg adalah favorit Hilly. Orang _ orang juga membungkus untuk keluarganya. Karena lapar sudah didepan mata Hilly berdoa dan cusss langsung melahapnya. Hilly duduk ditepi jalan. Tiba _ tiba diseberang jalan Hilly melihat seorang gadis sedang berteduh dipohon. Bajunya lusuh dan disampingnya membawa alat semir sepatu. Hilly menangis. Betapa dia lebih beruntung. Segera Hilly menghampiri, menyapa dan berikan satu bungkus gudeg untuk anak itu. Mereka tersenyum. Terlihat anak itu bahagia. Hilly berlalu. Dia menangis sepanjang jalan.


Penulis
Prihariyani,S.Pd.,M.Hum.
SMPN 3 Mranggen
Demak
 Jawa Tengah