Sabtu, 06 Maret 2021

KAGUM _ CERPEN

 Afgan duduk termenung didepan tungku Tom Yam. Afgan menikmati sajian diresto tersebut tetapi pikirannya tidak disitu. Afgan sedang galau. Di antara beberapa pengunjung di resto mewah di kawasan Java Mall Semarang hanya Afgan yang tidak begitu bersemangat. 

Afgan minum Lemon Squash yang dia pesan agak segar badan dan pikirannya. Afgan bersandar di Sofa. Hampir matanya terpejam. Di depan dia makan tiba 2 ada keluarga kecil datang Ayah, Ibu Muda dan dua anak laki 2 dan perempuan. Anak 2 nya umurnya sekitar 7 dan 10 sangat lucu. Mereka memilih makanan yang disukai, anak 2 milih chicken Katsu dan Ice Cream topping coklat dan beberapa makanan lain. Ibu dan Ayah mereka memilih makanan setelah anak 2. Anak 2 kelihatan gembira bercerita dan bernyanyi lagu 2 berbahasa Inggris dan lagu 2 anak 2 dalam Bhs Indonesia juga. Tebak 2 an dengan orang tua mereka. Orang tua itu selalu tersenyum dan sabar melihat anak 2 nya. Ayahnya  seorang yang tampan dan kaya raya, Ibunya sangat cantik dan berkata dengan lembut dan sabar. Makanan datang. Orang tua itu membimbing anaknya berdoa dulu sebelum makan dan mereka menyantap hidangan itu dengan baik, sopan dan rapi. Benar 2 luar biasa. Satu jam keluarga itu selesai makan, tempatnya masih rapi. Tidak ada yang berantakan disana sini. Mereka mencuci tangan dan memakai handsanitizer yang selalu dibawa juga masker dan face shield. 

Mereka berlalu. Dibimbing dan dilindungi olah orang tua mereka. 

Afgan meneteskan air mata. Dia tidak pernah merasakan hal itu dari kecil. Ayahnya seorang bapak yang egois. Harus selalu dituruti dan nomer satu. Ibunya cerewet dan pemalas juga pelit, hobinya ngrumpi. Afgan kagum dengan keluarga itu. Dia segera membuntuti mereka entah apa yang ada dipikirannya Afgan jadi kepo. 

Mereka beriringan dua mobil tanpa diketahui keluarga itu. Afgan ingin tahu siapa mereka. Terus Afgan mengikuti. Mereka berhenti di taman sebentar. Afgan melihat dari jauh. Ternyata mereka membagi makanan untuk orang 2 yang membutuhkan ditaman itu. Makanan dan uang dalam amplop. Hampir lima puluh bingkisan ludes dalam 30 menit. Afgan kembali berdecak kagum. Keluarga itu terus melaju diiringi Afgan dari kejauhan. Dua puluh menit kemudian sampailah mereka diperumahan super mewah , sebuah cluster perumahan yang hanya dihuni _+ sepuluh rumah dengan penjagaan super ketat. Ternyata itu juga rumah Afgan. Mereka tetangga Afgan. Afgan menangis. Diantara bertetangga di tempat Afgan ada sosok teladan yang membuat dia kagum. 

Terkadang Afgan mengira kalau dia hidup dengan orang 2 yang sombong karena jarang ketemu, tetapi memang waktukerja mereka yang tidak bisa bertemu setiap hari. Afgan berjanji akan meneladani keluarga itu. Tok tok tok ada tamu. Seseorang mengantar undangan peresmian perusahaan baru milik keluarga tadi diluar negeri. 

. Afgan ingat dengan masa kecilnya. Dia hanya berdoa untuk orang tuanya semoga di Surga amin. 

Penulis 

Prihariyani,S.Pd.,M.Hum.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LEBARAN _ CERPEN

 Pagi yang cerah tanggal 2 Mei 2022. Hari pertama lebaran tahun 2022. Pandemi covid sudah berlalu. Hari yang dinanti banyak umat muslim di d...