" Diva, itu jangan dicuci pakai mesin! " " Ya, bu. " "Diva, masakannya sudah matang belum?" " Sambalnya ditambah garam sedikit" " Diva anakmu belum mandi"
Treng treng treng.
Setiap saat . Diva mendengar banyak perintah dan kritikan. Dari bangun tidur sampai menjelang beranjak malam.
Cerewet batin Diva. Tetapi Diva diam saja. Dia tidak ingin ribut. Suami juga hanya diam saja saat istrinya dikritik pedas. Dia merasa orang tuanya yang paling benar.
Diva sudah terbiasa tinggal dan mungkin dianggap sebagai istri yang harus mengabdi untuk keluarga total. Diva mendapat beban material dan moril.
Tidak jarang suara mertuanya sangat keras membuat Diva malu. Pernah Diva menjemur pakaian dan jatuh terbawa angin kencang. Dengan kerasnya Ibu mertua berteriak. Kenapa kamu ceroboh. Baju itu sangat mahal. Diva minta maaf. Anak rewel juga ditegur tidak bisa mengurus anak. Pembantu dirumah juga sering jadi incaran kemarahan.
Diva heran. Dia menjadi pemurung. Wajahnya layu. Dia terlalu banyak beban.
" Ma, adik dimarahi nenek karena minta coklat lagi." " Ya, nanti mama belikan sendiri lagi. " Sore suami pulang setelah makan malam dia curhat tentang ibu mertua suami malah marah. Diva menangis. Dia putus asa.
Diva melihat google dan insta ada lowongan perusahaan mencari desainer baju. Diva memberanikan diri menghubungi kontak person. Dia juga mengajukan lamaran dan tiga minggu kemudian ada balasan lewat email. Diva diterima. Diva belum bilang suami. Dia juga pamit mau ke tempat orang tuanya saat wawancara. Diva mengikuti dengan baik.
Diva diterima. Rancangan bajunya sangat bagus. Dia minta ijin suami dan memaksa. Akhirnya diperbolehkan. Mertu Diva menolak mentah _ mentah. Tetapi Diva berdalih kalau dia ingin mengembangkan diri dan berani berargumen.
Diva berangkat kerja naik mobil. Karena dari ortu Diva sudah diberi hadiah mobil untuk pernikahan mereka. Suami sudah punya mobil sendiri. Dia mencium anaknya dan pamit berangkat.
Diva maju dalam karir. Dia diminta untuk bekerja dicabang perusahaan yang ada si Paris sebagai konsultan desainer untuk kalangan pengusaha.
Dia terbebas dari mertuanya yang tida menghargai orang lain. Dia dihargai dikantor. Anak Diva ikut dengannya sementara suami masih tinggal di Indonesia.
Penulis
Prihariyani,S.Pd.,M.Hum.
SMPN 3 Mranggen
Demak
Jawa Tengah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar