Selasa, 21 April 2020
MIMI DAN MINTUNO _ CERPEN
Didesa dekat pantai yang indah.
Tinggalah sebuah keluarga dengan dua anak.
Bapak Nasrun dan keluarga sudah hampir lima belas tahun menghuni tempat itu.
Mereka bermata pencaharian sebagai nelayan.
Bapak Nasrun selalu berangkat dimalam buta dan pulang dipagi hari.
Dia menerjang ombak menempuh badai untuk menghidupi keluarga.
Ibu Nasrun sebagai buruh pengupas kerang matang.
Pekerjaan itu dilakukan dengan senang tanpa mengeluh.
Pak Nasrun religius, penyabar , cinta keluarga , ramah dan bertanggung jawab . Dia juga seorang bapak yang mengayomi keluarga.
Ibu Nasrun juga istri yang baik.
Dia memiliki semua kriteria sebagai istri idaman.
Anak _ anak hormat kepada orang tua, menurut dan berbhakti.
"Ibu, kami mau pergi mengaji dulu". "Ya , nak hati _ hati dijalan.
Anak _ anak memakai baju muslim yang bersih dan rapi.
Dirumah ibu Nasrun selalu menyiapkan makanan dan minuman dimeja untuk anaknya setelah berangkat mengaji.
Pada saat mereka pulang tinggal mengambil satu _ satu.
Ibu Nasrun juga selalu mengingatkan anak _ anak untuk memperlakukan kerudung dan peci dengan baik.
Jangan dilempar.
Demikian juga kalau meletakkan harus bagus.
Benar _ benar luar biasa.
Khaira dan Syaugi naik sepeda.
Mereka berkeliling dengan teman _ temannya.
Menuju pantai.
Tiba dipantai mereka berenang ditepi. Senang rasa hati mereka.
Dua jam berlalu.
Mereka pulang.
Ditengah jalan mereka bertemu dengan dua orang naik sepeda motor anak remaja dan seorang ibu.
Anak_ anak tersenyum kepada mereka .
"Nak, boleh bertanya?"
"Iya, ada apa bu?"
" Mana rumah bu Kusrini? "
" Ooo, bukan disini bu, tetapi disamping desa kami" Di perumahan itu, anaknya kelas TK , saya pernah ketemu dan diberi tas renang".
" Terimakasih anak _ anak"
"Ya,bu sama _ sama"
Anak _ anak melanjutkan perjalanan pulang mereka memakai topi.
Sampai dirumah Khaira dan Syaugi mengucap salam tetapi tidak ada yang menyahut.
" Kemana ibu ya".
"Iya, biasanya ibu sudah menyiapkan makan. "
Anak _ anak gelisah.
Mereka melihat TV isinya tentang wisata nusantara.
Sambil menunggu ibu mereka datang.
Tetapi hujan turun.
Anak _anak mulai cemas.
Ayo kita cari ibu.
Mereka membawa payung berdua mencari ibu mereka.
Dengan menerjang banjir anak _ anak terus mencari.
Tetangga sudah mengingatkan tetapi anak _ anak masih ingin mencari ibu mereka.
" Kak, sandal jepitku hilang"
" Ya, ini pakai sandal kakak,"
Khaira menggandeng adiknya.
Tiba _ tiba ada yang memanggil mereka. " "Dik, ayo kesini. "
"Ya, om ", mereka menoleh.
"Kenapa hujan _ hujan berjalan?"
"Kami mencari ibu".
" Tunggu disini saja sampai hujan reda".
"Nanti kalian sakit."
Mereka menurut karena sudah lelah.
Namanya Om Andre .
Om Andre
bekerja dikapal pesiar.
Dia baru pulang.
Dia seorang yang baik hati.
Melihat anak kecil seperti itu dia sangat terharu.
Dia minta ibunya untuk menyediakan makanan dan minuman juga mengajak kedua anak itu makan bersama.
Nanti tunggu hujan reda saya antar kalian pulang.
Anak _ anak menunggu hujan sambil mendengarkan cerita bagaimana perjuangan om Andre dari kecil bersekolah hingga seperti ini.
Dia selalu menyimpan uang yang dimiliki. Sekarang om Andre sudah punya rumah mewah , mobil dua dan tambak ikan juga toko yang menjual aneka olahan ikan.
Anak _ anak sangat senang.
Hujan reda anak _ anak diantar om Andre naik motor ke rumah.
Ibu mereka mungkin sudah pulang.
Tapi tiba _ tiba mereka melihat ibu naik sepeda. "Ibu, "mereka berteriak.
Motor berhenti.
Mereka berpelukan.
Bu Nasrun cemas dan menangis.
Anak _ anak juga .
Om Andre melihat dengan sedih.
Tetapi juga gembira.
Bu Nasrun mengucapkan terimakasih.
" Terimakasih pak".
"Sama _ sama bu".
"Ibu siapa namanya?"
"Saya Febria".
"Siapa?"
"Febria?"
Om Andre kaget. "Kamu dulu sekolah diSD kampus?".
"Iya. "
"Ini anakmu?
"Iya."
Om Andre mengamati ternyata dulu Febria adalah sahabat SD sampai SMA mereka berjanji untuk bersatu dipelaminan tetapi karena mereka berpisah.
Andre berlayar bertahun_ tahun tanpa kabar.
Febria dijodohkan dengan pemuda dikampungnya.
Andre masih setia karena dia orang yang tepat janji.
Dia berprinsip ingin seperti mimi dan mintuna. Konon kabarnya hewan laut mini dan mintuna adalah sepasang kekasih yang setia sampai akhir hayatnya.
Tetapi hilang sudah harapannya.
Mereka berpisah.
Andre hanya bisa mengamati mereka. Dalam hati Andre ingin kalau kedua anak itu miliknya.
Tetapi dia hanya bersedih dan menangis. Febria meninggalkan Andre.
Mereka berpisah dengan melambaikan tangan.
Penulis
Prihariyani,S.Pd.,M.Hum.
SMPN 3 Mranggen
Demak
Jawa Tengah
..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
LEBARAN _ CERPEN
Pagi yang cerah tanggal 2 Mei 2022. Hari pertama lebaran tahun 2022. Pandemi covid sudah berlalu. Hari yang dinanti banyak umat muslim di d...
-
RANGKUMAN MATERI DAN DISKUSI BERSAMA BPK MUNIF CHATIB , OM JAY SERTA GURU PENULIS GROUP 7 Nara sumber yang memberikan adalah bapak Mun...
-
Celine keluar rumah. Dia naik sepeda motor dengan temannya. Celine memakai masker karena saat itu sedang pandemi covid 19. Celine senang se...
-
Nak, izinkan Kami membuka Pintu Kenyamananmu MENGAJAR GAYA MOTIVATOR Oleh Bapak Aris Ahmad Jaya ( http://arisahmadjaya.com/ ) Be...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar