Sore itu mulai gelap. Mugi berjalan cepat. Hey A, ayo cepetan sedikit. Nanti keburu malam. Ya Mugi. A menurut. Itu ada ojekan. Disini tidak ya tempatnya coba kita tanya. Mugiyati dan A mendekati tempat ojekan disitu.
Permisi pak, SPGN Semarang mana ya ? Ooo sana mbak ke atas setelah SMA 8. Tolong kami diantar ya ? Siap mbak. Mereka naik ojek sendiri _ sendiri tetapi minta agar jalannya bareng. Pak bareng ya berjalannya. Soalnya sudah gelap. Mugi kelihatan takut. A sama juga. Mereka berpandangan tetapi tidak bisa mengucapkan kata apa _ apa.
Pak kami mau ke asrama karena besok mau ujian masuk di sekolah ini. Lho mbak disana adanya asrama untuk cowok. Kalau cewek tidak ada. Waduh. Aku cemas. Kemana harus pergi. Terus kami bagaimana pak? Ya mbak berdua turun didepan sekolah nanti tanya disana. Lah. Bagaimana ini pak. Mereka ketakutan.
Jalan yang dilewati sangat gelap dan terpisah oleh bukit. Hanya pertanian dan rumput yang tumbuh. Oh. Ini sekolahku. Sekolah idamanku. Gerbangnya sungguh bagus. Dan dari depan fasilitasnya sangat bagus. Sudah mbak silahkan turun. Terimakasih pak. Mugi dan A membayar ojek itu. Mereka duduk didepan. Ada lampu yang menerangi. Tetapi mau masuk tidak berani. Mereka bingung. Apa yang harus dikerjakan ditempat itu.
Bagaimana A ? Aku takut. Kita mau kemana ini? Lalu mereka meneteskan air mata dan menangis karena bingung dan takut. Ditengah ketakutan itu. Ada seorang anak laki _ laki yang turun juga dari naik ojek namanya Abdulrahman. Ada apa mbak kok menangis. Ya mas. Kami bingung karena mau ke asrama untuk anak laki _ laki padahal besok harus sudah tes. Terus kami mau bermalam dimana. Ooo mbak _ mbak ini juga mau tes. Saya juga. Akhirnya mereka berkenalan.
Dulrohman bilang sama Mugi. Aku punya saudara yang sudah sekolah disini. Coba nanti aku bicara dengan saudaraku kalau bisa menolong. Beneran mas? Insya Allah. Mugi terlihat agak cerah wajahnya. A juga. Kamu bareng aku saja.Aku janjian jam tujuh bertemu disini. Mugi melihat jam nya. Jam baru hadiah dari SMP karena rangking satu. Lho masih lama. Tetapi mereka sudah agak lega. Dulrohman membuka bekal . Dia dibawakan singkong goreng dari orang tuanya waktu berangkat.
Nak , ini untuk bekal. Sekolah yang rajin biar sukses. Dul sedih saat teringat itu. Mereka makan singkong goreng bersama _ sama.
Tiba _ tiba ada seseorang mendekati mereka. Dul ayo sini. Ya kak. Itu saudara Dul namanya Lukman. Dul bercerita tentang Mugi dan A . Lukman ternyata ketua OSIS. Ayo ikut ke tempatku dulu.
Mereka mampir dikos mas Lukman . Dul tidur disitu . Mugi dan A dititipkan dikos anak perempuan dekat mereka dan disitu sudah ada Yuni . Senang rasa hati mereka. Malam hari Mugi dan A juga Yuni dikirimi nasi , kecap dan kerupuk. Ini yang dimakan. Mereka berurai air mata. Betapa anak kos yang dimakan seperti ini.
Pagi menjelang Dul, Mugi,A dan Yuni siap mengikuti tes masuk SPGN Semarang. Dia duduk disamping Rozikin. Ada Wahid, Mukhabaroh dan Siti Mukaramah. Dibelakangnya ada Lestari, Nugroho ,Mukaerum, Ngatmiyati, Munawaroh, Chayatun. Disamping Dul ada Lastri, Sakdiyah, Miatun.
Alangkah tekunnya mereka. Pakaian yang dipakai hitam putih. Amik duduk paling pojok dengan Roni dan Agus Soim.
Mereka menunggu pengumuman dengan hati dag dig dug. Berharap ikut masuk. Karena banyak yang ikut seleksi.
Pada saat pengumuman tiba senang hati mereka Sutopo , Endang R ,Munawaroh, Asrori, Nung , Haryati, Marni, Mujiharti , Abdul Mutholib, Masduki , Baedowi melihat nama mereka dan bergembira , Istikomah, Nursekahah ,Sholati juga .
Lengkap sudah kebahagiaan Mugiyati.Tetapi dia sedih juga karena A tidak diterima. Dia bersyukur ditemukan dengan penolong saat masuk seleksi dan nama mereka selalu dihati meski lewat dunia maya. Doa dan rindu selalu didadanya. Persahabatan abadi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
LEBARAN _ CERPEN
Pagi yang cerah tanggal 2 Mei 2022. Hari pertama lebaran tahun 2022. Pandemi covid sudah berlalu. Hari yang dinanti banyak umat muslim di d...
-
RANGKUMAN MATERI DAN DISKUSI BERSAMA BPK MUNIF CHATIB , OM JAY SERTA GURU PENULIS GROUP 7 Nara sumber yang memberikan adalah bapak Mun...
-
Celine keluar rumah. Dia naik sepeda motor dengan temannya. Celine memakai masker karena saat itu sedang pandemi covid 19. Celine senang se...
-
Nak, izinkan Kami membuka Pintu Kenyamananmu MENGAJAR GAYA MOTIVATOR Oleh Bapak Aris Ahmad Jaya ( http://arisahmadjaya.com/ ) Be...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar