Minggu, 29 Maret 2020

BAYI KECILKU _ CERPEN

BAYI KECILKU


Pada hari Sabtu dibulan Juni aku merasakan capek. Badanku pegal dan perut sakit sekali.
Karena merasa tidak seperti hari kemarin aku minta tolong anak laki_ lakiku untuk mengantar ke Rumah Sakit.
Kemudian aku menunggu antrian.
Setelah beberapa saat menunggu tiba giliranku.
Aku memasuki ruang Poli Kandungan , waktu aku dipoli kandungan beberapa saat kemudian perawat memanggilku.
Aku masuk ke ruangan dan ada seorang dokter tampan yang kemudian memeriksaku.
Aku sangat lega , ini adalah anak keempatku.
Anak saya pertama seorang anak perempuan bernama Rita Ayu Nindiasari, anak kedua laki _ laki bernama Adam Reza Pahlevi.
Anak ketiga bernama Paradiso Clarrisa Hilton yang sudah tidak ada saat dalam kandungan.
Dan ini anak keempatku.
Dengan cermat dokter memeriksaku.
Dokter memintaku untuk masuk diruang persalinan. Aku merasa sakit dan perut terasa kencang.
Semua keluarga berkumpul menemaniku.
Aku masuk ruang bersalin dan anakku sudah tiada.
 Dia seorang  bayi tampan rupawan yang kami beri nama Muhammad Heaven.
 Badan rasanya lemah dan sedih.
Suami menemaniku pada malam hari.
Melewati kesedihan dengan air mata dan doa. 
Didalam kamar itu kami berdua dengan satu pasien anak perempuan muda yang sedang menunggu persalinan anak pertamanya.
 Seperti biasa kami berbincang _ bincang.
Pertanyaan_ pertanyaan sederhana muncul saat itu. Seperti nama, alamat dan tempat kerja.
Ternyata ibu yang menjaga pasien disampingku adalah seorang Kepala Sekolah dan menantunya adalah alumni tempat saya mengajar.
Malam itu menantunya datang.
 Lalu ibu mertuanya bilang: " Yanuar, kamu hafal tidak dengan ibu guru disamping?".
Yanuar: " Mana bu?" Sambil melihat kearah tempat tidurku.
Setelah itu dia mendekat dan mulai bertanya : " Bu, Ibu Pri ? "
Lalu dia berkata " Bu Pri itu guru kesayangan saya". Seketika aku menangis karena sore aku kehilangan bayi laki_ lakiku dan aku dipertemukan dengan muridku yang sudah dewasa.
Sambil menanti waktu pulang dan masa bedrest saat aku butuh sesuatu pasti Yanuar membantuku. 
Aku bilang: " Maaf ibu merepotkanmu" 
Namun dia berkata: " Saya iklash bu, saya tidak merasa direpotkan , ini bhakti kecil saya sebagai murid.
Saya terharu ditengah kesedihan Tuhan telah mengirimkan malaikatNYA untuk menolongku.
Semoga Tuhan membalas kebaikan murid saya dengan pahala kebaikan bagi dia dan keluarganya.
Dan semoga Tuhan menempatkan anak saya disurga amin.

With Love.

Penulis 
Prihariyani,S.Pd.,M.Hum. 
Guru SMPN 3 Mranggen 
Demak
Jawa Tengah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LEBARAN _ CERPEN

 Pagi yang cerah tanggal 2 Mei 2022. Hari pertama lebaran tahun 2022. Pandemi covid sudah berlalu. Hari yang dinanti banyak umat muslim di d...